INSTRUMEN EVALUASI LAYANAN BIMBINGAN DAN KONSELING (PROGRAM BK MENGGUNAKAN CIPP)
PENYUSUNAN INSTRUMEN
EVALUASI LAYANAN BIMBINGAN DAN KONSELING
(PROGRAM BK SECARA UMUM MENGGUNAKAN
CIPP)
Disusun Guna Memenuhi Tugas Mata Kuliah
Pengembangan Instrumen dan Media Bimbingan Konseling
Dosen
Pengampu: Prof. Dr. Edi Purwanta, M.Pd dan Dr. Ali Muhtadi, M.Pd
Oleh:
FILASTRI KURNIASARI (16713251012)
PROGRAM STUDI
MGISTER BIMBINGAN DAN KONSELING
PROGRAM PASCASARJANA
UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA
2021
EVALUASI PELAKSANAAN
PROGRAM BIMBINGAN DAN KONSELING
MODEL CIPP
SMP NEGERI 2 SLEMAN
BIMBINGAN DAN KONSELING
TAHUN PELAJARAN
2019/2020
PELAKSANAAN PROGRAM BIMBINGAN DAN
KONSELING
SMP NEGERI 2 SLEMAN
1. Identitas Sekolah
Nama |
: |
SMP NEGERI
2 SLEMAN |
|
|
NPSN |
: |
20401088 |
|
Status
Kepemilikan |
: |
Negara |
|
Kode
Pos |
: |
55514 |
|
Alamat |
: |
Jl. Bayangkaran 15 Sleman, Morangan, Triharjo,
Kecamatan Sleman, Kabupaten Sleman, Daerah Istimewah Yogyakarta |
|
Propinsi/Luar
Negeri |
: |
Yogyakarta
|
|
Status
Sekolah |
: |
Negeri |
|
Waktu
Penyelenggaraan |
: |
6 hari |
Jenjang
Pendidikan |
: |
SMP |
|
|
Akreditasi |
: |
A |
|
|
|
Status BOS |
: |
Siap menerima |
|
|
Akses Internet |
: |
Telkom flash |
||
Sumber Listrik |
: |
PLN 19739 |
||
|
||||
2. Tujuan
Evaluasi Pelaksanaan
Evaluasi dalam program bimbingan dan konseling di sekolah ialah upaya untuk
menelah program pelayanan BK yang telah dan sedang dilaksanakan untuk
mengembangkan dan memperbaiki program BK disekolah
bersangkutan. Secara lebih rinci evaluasi layanan Bimbingan dan
konseling di sekolah bertujuan:
a.
Untuk mengetahui tercapainya kebutuhan
siswa,
b.
Untuk mengetahui berhasil atau tidaknya
sebuah program,
c.
Untuk membantu dalam pengambilan
keputusan tentang apakah program tersebut harus diperbaiki atau tidak, dan
d.
Menemukan fakta-fakta yang mendukung dan
menolak program.
3. Model Evaluasi CIPP
Model context input produk (CIPP) merupakan hasil kerja para
tim peneliti yang bergabung dalam suatu organisasi komite Phi Delta Kappa USA,
yang ketika itu diketuai oleh Daniel Stuffle Bearn.
Committee yang
mendefinisikan evaluasi program dalain pendidikan as
being "the process of delineating, obtaining, dan providing useful information
for judging decision alternative (Stufflebeam & Shienfield,
1985:9). Definisi ini memberikan tekanannya pada tiga (3) hal, pertama, bahwa
evaluasi merupakan proses sistematis yang terus-menerus. Kedua,
proses ini terdiri alas 3 Iangkah, yaitu (1) menyatakan pertanyaan yang menuntut jawaban dan
informasi yang spesifik untuk digali, (2)
membangun data yang relevan, dan (3) menyediakan
informasi akhir (kesimpulan) yang menjadi bahan pertimbangan mengambil keputusan. Ketiga, evaluasi memberikan
dukungan pada proses mengambil
keputusan dengan memilih salah satu alternatif pilihan dan melakukan tindak lanjut atas keputusan tersebut.
Stufflebeam berpendapat bahwa evaluasi
seharusnya memiliki tujuan untuk memperbaiki (to improve) bukan
untuk membuktikan (to prove). Dengan demikian evaluasi
seharusnya dapat membuat suatu perbaikan, meningkatkan
akuntabilitas, serta pemahaman yang lebih dalam mengenai fenomena. Menurut
Stufflebeam, evaluasi seharusnya dapat memberikan gambaran yang menyeluruh
terhadap program. Lebih daripada itu, menurutnya, penelaahan
menyeluruh terhadap program harus dilakukan melalui sebuah cara
yang sistematis. Stufflebeam melihat evaluasi sebagai sebuah tahapan yang sistematis dan menyeluruh.
Pada akhirnya, ia melihat terdapat empat
komponen evaluasi yang juga merupakan tahapan
dalam evaluasi. Keempat komponen tersebut
adalah context, input, process, serta product.
a.
Evaluasi Konteks
Orientasi utama
dari evaluasi konteks adalah untuk mengidentifikasi kekuatandan kelemahan suatu objek, seperti institusi, program,
populasi target, atauorang, dan juga
untuk menyediakan arahanuntuk perbaikan. Stufflebeam mengemukakan bahwa objektivitasutama dari tipe ini adalah
untuk menelaahstatus objek
secarakeseluruhan, untuk mengidentifikasikan kekurangan,
untukmengidentifikasikan kekuatan yang dimiliki yang dapat digunakanuntuk memperbaiki kekurangan, untuk mendiagnosis
masalahsehingga dapat ditemukan
solusi yang dapat memperbaikinya,dan secara umum untukmemberikan gambaran karakteristik lingkungan/setting program (Stufflebeam & Shienfield, 1985:169). Evaluasi konteks juga bertujuan untuk melihat apakah tujuan yanglama dan prioritas terhadapnya telah sesuai
dengan kebutuhan yangseharusnya dilayani.
b.
Evaluasi
Input
Orientasi
utama dari evaluasi input adalah untuk membantu menentukan program
yang membawa pada perubahan yang dibutuhkan. Evaluasi input mempermasalahkan
apakah strategi yang dipilih untuk mencapai tujuan program sudah
tepat. Evaluasi ini dilakukan dengan menelaah dan menilai secara kritis
pendekatan yang relevan yang dapat digunakan (Stufflebeam &
Shienfield, 1985:173). Evaluasi ini merupakan
pendahuluan atau tanda kesuksesan, kegagalan, dan efesiensi atas usaha untuk
melakukan perubahan. Trotter et al (1998) menambahkan bahwa evaluasi
input ini juga dapat dipandang sebagai bagaimana sumber-sumber sistem yang ada di sekolah
dapat digunakan untuk memberikan dukungan
pada praktik dan strategi yang dipilih (Trotter et al., 1998:138).
Evaluasi input
ini dapat dilakukan dengan menggunakan metode menginventarisasi
dan menganalisis sumber-sumber yang tersedia, baik guru bimbingan
konseling, ataupun material, strategi solusi, relevansi desain prosedur,
kepraktisan dan biaya, kemudian dibandingkan dengan kriteria yang ditetapkan
berdasarkan telaah literatur, atau dengan mengunjungi program yang
telah berhasil, atau berdasarkan ahli.
c.
Evaluasi
Proses
Evaluasi
proses merupakan evaluasi yang dilakukan untuk melihat apakah pelaksanaan
program sesuai dengan strategi yang telah
direncanakan. Dalam ungkapan yang lain, Stufflebeam
mengatakan bahwa evaluasi proses merupakan pengecekan yang
berkelanjutan atas implementasi perencanaan (Stufflebeam & Shienfield,
1985:175). Evaluasi proses bertujuan untuk mengidentifikasikan
atau memprediksi dalam proses pelaksanaan, seperti cacat dalam desain prosedur
atau implementasinya. Evaluasi proses juga bertujuan untuk menyediakan
informasi sebagai dasar memperbaiki program, serta untuk mencatat, dan
menilai prosedur kegiatan dan peristiwa.
d. Evaluasi Produk
Evaluasi produk adalah evaluasi yang bertujuan untuk
mengukur, menginterpretasikan, dan menilai
pencapaian program (Stufflebeam &
Shienfield, 1985:176). Feedback atas pencapaian/prestasi ini
penting selama pelaksanaanprogram dan sebagai sebuah kesimpulan. Evaluasi produk juga bertujuan mengumpulkan
deskripsi dan penilaian terhadap luaran (outcome) dan menghubungkan
itu semua dengan objektif, konteks, input, dan informasi proses, serta untuk
menginterpretasikan kelayakan dan keberhargaan program.
4.
Evaluasi bimbingan dan
konseling menggunakan
Model CIPP
a.
Menentukan tujuan evaluasi
Tujuan dari evaluasi ini mengetahui faktor penyebab
kurang efektifnya pemberian layanan konseling individu.
b.
Menentukan kriteria evaluasi
Menentukan
kriteria merupakan karakteristik program yang dianggap basis penting untuk
melakukan riset evaluasi pada program tersebut.
Badrujamanmenyatakan
bahwa yang termasuk dalam aspek penilaian proses adalah kesesuaian antara
program dengan pelaksanaan, keterlaksanaan program, serta hambatan-hambatan
yang dijumpai.
Kriteria Keberhasilan Evaluasi
Bimbingan dan Konseling
No |
Komponen |
Indikator |
Kriteria |
1 |
Context |
Kebutuhan terhadap pelaksanaan program BK |
Program sesuai dengan kebutuhan siswa, program
terlaksana |
2 |
Input |
Kesiapan siswa, Kesiapan guru, Kesiapan sarana
prasarana |
Guru mengunakan pendekatan yang
berbeda-beda sesuai dengan permasalahan dan kebutuhan siswa serta
melaksanakan konseling individu diruangan bk, dan alokasi waktu sesuai |
3 |
Process |
Partisipasi siswa, Penguasaan para guru |
Siswa terbuka dalam proses konseling |
4 |
Product |
Manfaat hasil program |
Siswa merasa ada manfaat dari layanan
konseling individu dari program |
c. Memilih desain evaluasi
Desain
evaluasi merupakan suatu rencana yang menunjukkan bila evaluasi akan dilakukan,
dan dari siapa evaluasi atau informasi
akan dikumpulkan.
d. Menyusun tabel perencanaan
evaluasi
Tabel
perencanaan evaluasi terdiri atas empat kolom yang terdiri atas, kolom
komponen, kolom indikator, kolom sumber data, dan kolom teknik pengumpulan
data. komponen atau aspek evaluasi terdiri empat komponen yaitu konteks, input,
proses, produk.
e. Perencanaan evaluasi
Bimbingan dan Konseling
No |
Komponen |
Indikator |
Sumber Data |
Teknik Pengumpulan Data |
1 |
Context |
Kebutuhan
siswa, Keterlaksanaan program BK |
Guru
BK |
Angket,
Observasi, Catatan guru BK |
2 |
Input |
Kesiapan
siswa, Kesiapan guru, Kesiapan sarana prasarana |
Guru
BK |
Angket,
Observasi, Catatan guru BK |
3 |
Process |
Partisipasi
siswa, Penguasaan para guru |
Guru
BK |
Penyebaran
angket, Observasi |
4 |
Product |
Manfaat
hasil program |
Guru
BK |
Penyebaran
angket |
PROGRAM TAHUNAN
PELAYANAN BIMBINGAN DAN KONSELING
SMP NEGERI 2 SLEMAN
KELAS : VIII
SEKOLAH : SMP NEGERI 2 SLEMAN
TAHUN : 2019/2020
BIDANG LAYANAN |
TUJUAN LAYANAN |
KOMPONEN PROGRAM |
STRATEGI LAYANAN |
KELAS |
MATERI |
METODE |
MEDIA |
EVALUASI |
EKUIVALENSI |
PRIBADI |
Peserta didik/konseli memiliki
Kesadaran untuk selalu bersyukur pada Tuhan YME |
Dasar |
Bimbingan Klasikal |
VIII |
Dahsyatnya
keutamaan bersyukur |
Ceramah, Diskusi |
Slide Power Point |
Proses dan Hasil |
2 Jam |
Peserta didik/konseli memiliki
berprilaku sopan dan santun dalam kehidupan |
Dasar |
Bimbingan Klasikal |
VIII |
Sikap sopan
santun dalam kehidupan |
Ceramah, Diskusi |
Slide Power Point |
Proses dan Hasil |
2 Jam |
|
Peserta didik/konseli dapat
memahami etika pergaulan teman sebaya |
Dasar |
Bimbingan Klasikal |
VIII |
Etika
pergaulan dengan teman sebaya |
Ceramah, Diskusi |
Slide Power Point |
Proses dan Hasil |
2 Jam |
|
Peserta didik/konseli memilki
kesadaran untuk mematuhi tata tertib di sekolah |
Dasar |
Kelas besar/lintas kelas |
VIII |
Tata tertib
sekolah |
Ceramah,tanya jawab |
Slide Power Point |
Proses dan Hasil |
2 Jam |
|
Peserta didik/konseli memiliki
kesadaran untuk menjauhi perbuatan menyontek |
Dasar |
Bimbingan Klasikal |
VIII |
Menyontek,
penyebab dan solusinya |
Ceramah, Diskusi |
Slide Power Point |
Proses dan Hasil |
2 Jam |
|
Peserta didik/konseli dapat
mengendalikan ketergantungan pada game/games online |
Dasar |
Bimbingan kelompok |
VIII |
Dampak game
online |
Disesuaikan dengan pendekatan yang digunakan |
Disesuaikan dengan pendekatan yang digunakan |
Proses dan Hasil |
2 Jam |
|
Peserta didik/konseli mampu
memberi maaf terhadap orang lain |
Responsif |
Konseling Individu |
VIII |
Indahnya
saling memaafkan |
Disesuaikan dengan pendekatan yang digunakan |
Disesuaikan dengan pendekatan yang digunakan |
Proses dan Hasil |
2 Jam |
|
Peserta didik/konseli memiliki
rasa percaya diri |
Dasar |
Bimbingan Klasikal |
VIII |
Membangun
rasa peercaya diri |
Ceramah, Diskusi |
Slide Power Point |
Proses dan Hasil |
2 Jam |
|
Peserta didik/konseli dapat
mengendalikan emosi |
Dasar |
Bimbingan Klasikal |
VIII |
Kecerdasan
emosi dan pengendalian diri |
Ceramah, Diskusi |
Slide Power Point |
Proses dan Hasil |
2 Jam |
|
Peserta didik/konseli dapat
mengetahui cara mengeksplorasi bakat secara mandiri |
Dasar |
Bimbingan Klasikal |
VIII |
Eksplorasi
bakat secara mandiri |
Ceramah, Diskusi |
Slide Power Point |
Proses dan Hasil |
2 Jam |
|
Peserta didik/konseli memiliki
kesehatan jasmani dan rohani yang baik |
Dasar |
Bimbingan kelompok |
VIII |
Menjaga
kesehatan |
Ceramah, Diskusi |
Slide Power Point |
Proses dan Hasil |
2 Jam |
|
Peserta didik/konseli memiliki
keluarga yang harmonis |
Responsif |
Konseling Individu |
VIII |
Menjaga
keharmonisan keluarga |
Disesuaikan dengan pendekatan yang digunakan |
Disesuaikan dengan pendekatan yang digunakan |
Proses dan Hasil |
2 Jam |
|
Peserta didik/konseli dapat
menyelesaikan masalah dengan kekeluargaan |
Responsif |
Konseling Individu |
VIII |
Menyelesaikan
masalah dalm keluarga |
Disesuaikan dengan pendekatan yang digunakan |
Disesuaikan dengan pendekatan yang digunakan |
Proses dan Hasil |
2 Jam |
|
Peserta didik/konseli dapat
menjadi pribadi yang mandiri |
Dasar |
Bimbingan Klasikal |
VIII |
Mandiri di
usia remaja |
Ceramah, Diskusi |
Slide Power Point |
Proses dan Hasil |
2 Jam |
|
Peserta didik/konseli dapat
mengatur waktu penggunaan pada media sosial (medsos) |
Dasar |
Bimbingan Klasikal |
VIII |
Dampak
handphone medsos |
Ceramah, Diskusi |
Slide Power Point |
Proses dan Hasil |
2 Jam |
|
Peserta didik/konseli mampu
mengendalikan ketergantungan pada handhone |
Responsif |
Konseling Individu |
VIII |
Mengendalikan
ketergantungan pada handhone |
Disesuaikan dengan pendekatan yang digunakan |
Disesuaikan dengan pendekatan yang digunakan |
Proses dan Hasil |
2 Jam |
|
SOSIAL |
Peserta didik/konseli memiliki
rasa nyaman,aman tinggal di rumah sendiri |
Responsif |
Konseling Individu |
VIII |
Merasa
nyaman,aman tinggal di rumah sendiri |
Disesuaikan dengan pendekatan yang digunakan |
Disesuaikan dengan pendekatan yang digunakan |
Proses dan Hasil |
2 Jam |
Peserta didik/konseli
memperoleh perhatian orang tua yang cukup |
Responsif |
Konseling Individu |
VIII |
Memperoleh
perhatian orang tua yang cukup |
Disesuaikan dengan pendekatan yang digunakan |
Disesuaikan dengan pendekatan yang digunakan |
Proses dan Hasil |
2 Jam |
|
Peserta didik/konseli mampu
melakukan 3 kata penting dalam pergaulan |
Responsif |
Konseling Individu |
VIII |
Melakukan 3
kata penting dalam pergaulan |
Disesuaikan dengan pendekatan yang digunakan |
Disesuaikan dengan pendekatan yang digunakan |
Proses dan Hasil |
2 Jam |
|
Peserta didik/konseli memiliki
pemahaman tentang kenakalan remaja dan dapat menjauhinya |
Responsif |
Konseling Individu |
VIII |
Memiliki
pemahaman tentang kenakalan remaja dan dapat menjauhinya |
Disesuaikan dengan pendekatan yang digunakan |
Disesuaikan dengan pendekatan yang digunakan |
Proses dan Hasil |
2 Jam |
|
Peserta didik/konseli dapat
menghargai setiap perbedaan pendapat |
Responsif |
Konseling Individu |
VIII |
Dapat
menghargai setiap perbedaan pendapat |
Disesuaikan dengan pendekatan yang digunakan |
Disesuaikan dengan pendekatan yang digunakan |
Proses dan Hasil |
2 Jam |
|
Peserta didik/konseli mampu
menyelesaikan konflik pribadi |
Responsif |
Konseling Individu |
VIII |
Mampu
menyelesaikan konflik pribadi |
Disesuaikan dengan pendekatan yang digunakan |
Disesuaikan dengan pendekatan yang digunakan |
Proses dan Hasil |
2 Jam |
|
Peserta didik/konseli mampu
menjaga persahabatan dengan baik |
Responsif |
Konseling Individu |
VIII |
Mampu
menjaga persahabatan dengan baik |
Disesuaikan dengan pendekatan yang digunakan |
Disesuaikan dengan pendekatan yang digunakan |
Proses dan Hasil |
2 Jam |
|
Peserta didik/konseli memiliki
pemahaman dan mampu melawan tindakan bullying |
Dasar |
Bimbingan Klasikal |
VIII |
Stop
bullying |
Ceramah, Diskusi |
Slide Power Point |
Proses dan Hasil |
2 Jam |
|
Peserta didik/konseli dapat
mudah bergaul dengan teman di sekolah |
Responsif |
Konseling Individu |
VIII |
Cara
bergaul dengan teman di sekolah |
Disesuaikan dengan pendekatan yang digunakan |
Disesuaikan dengan pendekatan yang digunakan |
Proses dan Hasil |
2 Jam |
|
Peserta didik/konseli memiliki
pemahaman terhadap kesehatan produksi |
Dasar |
Bimbingan Klasikal |
VIII |
Kesehatan
reproduksi remaja |
Ceramah, Diskusi |
Slide Power Point |
Proses dan Hasil |
2 Jam |
|
Peserta didik/konseli dapat
memahami dampak positif dan negatif dari pacaran |
Dasar |
Bimbingan Klasikal |
VIII |
Dampak
pacaran dikalangan remaja |
Ceramah, Diskusi |
Slide Power Point |
Proses dan Hasil |
2 Jam |
|
Peserta didik/konseli memiliki
keterbukaan dalam membicarakan masalah seks secara positif |
Responsif |
Konseling Individu |
VIII |
Keterbukaan
dalam membicarakan masalah seks secara positif |
Disesuaikan dengan pendekatan yang digunakan |
Disesuaikan dengan pendekatan yang digunakan |
Proses dan Hasil |
2 Jam |
|
Peserta didik/konseli memiliki
rasa percaya diri bergaul dengan lawan jenis |
Responsif |
Konseling Individu |
VIII |
Rasa percaya
diri bergaul dengan lawan jenis |
Disesuaikan dengan pendekatan yang digunakan |
Disesuaikan dengan pendekatan yang digunakan |
Proses dan Hasil |
2 Jam |
|
BELAJAR |
Peserta didik/konseli memiliki
keberanian bertanya dan menjawab di kelas |
Responsif |
Konseling Individu |
VIII |
Berani
bertanya dan menjawab di kelas |
Disesuaikan dengan pendekatan yang digunakan |
Disesuaikan dengan pendekatan yang digunakan |
Proses dan Hasil |
2 Jam |
Peserta didik/konseli memiliki
pemahaman terhadap pemanasan global dan mensikapinya |
Dasar |
Bimbingan Klasikal |
VIII |
Pemanasan
global dan dampaknya |
Ceramah, Diskusi |
Slide Power Point |
Proses dan Hasil |
2 Jam |
|
Peserta didik/konseli memiliki
pemahaman tentang obat-obat terlarang dan dapat menjauhinya |
Dasar |
Bimbingan Klasikal |
VIII |
Bahaya
narkoba dan dampaknya |
Ceramah, Diskusi |
Slide Power Point |
Proses dan Hasil |
2 Jam |
|
Peserta didik/konseli dapat
mengetahui cara memilih lembaga bimbingan belajar yang baik |
Dasar |
Bimbingan kelompok |
VIII |
Cara
memilih lembaga bimbingan belajar yang baik |
Disesuaikan dengan pendekatan yang digunakan |
Disesuaikan dengan pendekatan yang digunakan |
Proses dan Hasil |
2 Jam |
|
Peserta didik/konseli memiliki
semangat belajar yang tinggi |
Responsif |
Konseling Individu |
VIII |
Menumbuhkan
semangat belajar |
Disesuaikan dengan pendekatan yang digunakan |
Disesuaikan dengan pendekatan yang digunakan |
Proses dan Hasil |
2 Jam |
|
Peserta didik/konseli dapat
mengetahui cara meraih prestasi belajar disekolah |
Dasar |
Bimbingan Klasikal |
VIII |
Motivasi
berprestasi |
Ceramah, Diskusi |
Slide Power Point |
Proses dan Hasil |
2 Jam |
|
Peserta didik/konseli dapat
memahami gaya belajar dan strategi yang sesuai dengannya |
Dasar |
Bimbingan Klasikal |
VIII |
Strategi
belajar sesuai gaya belajar |
Ceramah, Diskusi |
Slide Power Point |
Proses dan Hasil |
2 Jam |
|
Peserta didik/konseli memiliki
Kemudahan dalam memahami pelajaran |
Responsif |
Konseling Individu |
VIII |
Cara mudah
memahami pelajaran |
Disesuaikan dengan pendekatan yang digunakan |
Disesuaikan dengan pendekatan yang digunakan |
Proses dan Hasil |
2 Jam |
|
Peserta didik/konseli memiliki
kebiasaan untuk belajar kelompok dengan baik |
Dasar |
Bimbingan Klasikal |
VIII |
Belajar
Kelompok efektif |
Ceramah, Diskusi |
Slide Power Point |
Proses dan Hasil |
2 Jam |
|
Peserta didik/konseli dapat
menemukan cara belajar yang baik dan efektif |
Dasar |
Bimbingan Klasikal |
VIII |
Cara
belajar efektif dan efisien |
Ceramah, Diskusi |
Slide Power Point |
Proses dan Hasil |
2 Jam |
|
Peserta didik/konseli memiliki
semangat belajar di rumah sendiri |
Responsif |
Konseling Individu |
VIII |
Menumbuhkan
semangat belajar di rumah sendiri |
Disesuaikan dengan pendekatan yang digunakan |
Disesuaikan dengan pendekatan yang digunakan |
Proses dan Hasil |
2 Jam |
|
Peserta didik/konseli memiliki kesadaran
untuk belajar dengan disiplin |
Responsif |
Konseling Individu |
VIII |
Menumbuhkan
kesadaran untuk belajar dengan disiplin |
Disesuaikan dengan pendekatan yang digunakan |
Disesuaikan dengan pendekatan yang digunakan |
Proses dan Hasil |
2 Jam |
|
Peserta didik/konseli memiliki
orang tua yang peduli pada kegiatan belajar anaknya |
Responsif |
Konseling Individu |
VIII |
Masalah orang tua untuk peduli pada kegiatan
belajar anaknya |
Disesuaikan dengan pendekatan yang digunakan |
Disesuaikan dengan pendekatan yang digunakan |
Proses dan Hasil |
2 Jam |
|
Peserta didik/konseli mampu
membuat peta pikiran (mind mapping) untuk meningkatkan prestasi |
Dasar |
Bimbingan Klasikal |
VIII |
Mind
mapping |
Ceramah, Diskusi |
Slide Power Point |
Proses dan Hasil |
2 Jam |
|
Peserta didik/konseli dapat
mengenal macam-macam kecerdasan dalam belajar |
Dasar |
Bimbingan Klasikal |
VIII |
Kecerdasan
ganda |
Ceramah, Diskusi |
Slide Power Point |
Proses dan Hasil |
2 Jam |
|
Peserta didik/konseli dapat
memahami cara kerja otak kiri dan otak kanan |
Dasar |
Bimbingan Klasikal |
VIII |
Cara kerja
otak kiri dan otak kanan |
Ceramah, Diskusi |
Slide Power Point |
Proses dan Hasil |
2 Jam |
|
KARIR |
Peserta didik/konseli memiliki
sikap hemat dalam hidup |
Pem&Perenc Indv |
Konseling Individu |
VIII |
Masalah
memiliki sikap hemat |
Disesuaikan dengan pendekatan yang digunakan |
Disesuaikan dengan pendekatan yang digunakan |
Proses dan Hasil |
2 Jam |
Peserta didik/konseli memiliki
kebiasaan menabung |
Pem&Perenc Indv |
Konseling Individu |
VIII |
Masalah
memiliki kebiasaan menabung |
Disesuaikan dengan pendekatan yang digunakan |
Disesuaikan dengan pendekatan yang digunakan |
Proses dan Hasil |
2 Jam |
|
Peserta didik/konseli dapat
menyalurkan bakat dan minat |
Pem&Perenc Indv |
Konseling Individu |
VIII |
Kemampuan
agar dapat menyalurkan bakat dan minat |
Disesuaikan dengan pendekatan yang digunakan |
Disesuaikan dengan pendekatan yang digunakan |
Proses dan Hasil |
2 Jam |
|
Peserta didik/konseli dapat
mengetahui prospek karis setiap mata pelajaran |
Pem&Perenc Indv |
Bimbingan Klasikal |
VIII |
Prospek
karir setiap mapel |
Ceramah, Diskusi |
Slide Power Point |
Proses dan Hasil |
2 Jam |
|
||||||||||||||
SMP N 2 SLEMAN Tahun
Pelajaran 2019/2020 |
||||||||||||||
|
||||||||||||||
No. |
Jenis Kegiatan/Layanan |
Bidang Bimbingan |
Fungsi BK |
Tujuan |
Sasaran |
Waktu |
||||||||
P |
S |
B |
K |
|||||||||||
A. |
PERSIAPAN |
|
|
|
|
|
|
|
|
|||||
|
1 |
Pembagian
tugas guru bimbingan dan konseling/konselor |
|
|
|
|
|
Tercapainya
efektivitas layanan bimbingan dan konseling |
VIII |
Juli |
||||
|
2 |
Assesmen
kebutuhan (Angket Masalah Siswa) |
|
|
|
|
|
Terungkapnya
kebutuhan peserta didik/konseli |
VIII |
Juli |
||||
|
3 |
Menyusun
program bimbingan dan konseling |
|
|
|
|
|
Layanan
bimbingan dan konseling lebih terarah dan tetap sasaran |
VIII |
Juli |
||||
|
4 |
Konsultasi
program bimbingan dan konseling |
|
|
|
|
|
Mendapat
dukungan dari Kepala dan Komite Sekolah |
VIII |
Juli |
||||
|
5 |
Pengadaan
sarana / prasarana BK |
|
|
|
|
|
Terpenuhinya
kebutuhan sarana yang menunjang keberhasilan layanan BK |
VIII |
Juli |
||||
B. |
LAYANAN BK |
|
|
|
|
|
|
|
|
|||||
|
1. |
LAYANAN DASAR |
|
|
|
|
|
|
|
|
||||
|
|
a. Bimbingan Klasikal |
|
|
|
|
|
|
|
|
||||
|
|
Tata tertib
sekolah |
V |
|
|
|
Pemahaman |
Peserta
didik/konseli memilki kesadaran untuk mematuhi tata tertib di sekolah |
VIII |
Juli |
||||
|
|
Dahsyatnya keutamaan
bersyukur |
V |
|
|
|
Pemahaman |
Peserta
didik/konseli memiliki Kesadaran untuk selalu bersyukur pada Tuhan YME |
VIII |
Juli |
||||
|
|
Sikap sopan
santun dalam kehidupan |
|
|
V |
|
Pemahaman |
Peserta
didik/konseli memiliki berprilaku sopan dan santun dalam kehidupan |
VIII |
Agst |
||||
|
|
Etika
pergaulan dengan teman sebaya |
|
V |
|
|
Pemahaman |
Peserta
didik/konseli dapat memahami etika pergaulan teman sebaya |
VIII |
Agst |
||||
|
|
Membangun
rasa peercaya diri |
|
|
|
V |
Pemahaman |
Peserta
didik/konseli memiliki rasa percaya diri |
VIII |
Sept. |
||||
|
|
Eksplorasi
bakat secara mandiri |
V |
|
|
|
Pemahaman |
Peserta
didik/konseli dapat mengetahui cara mengeksplorasi bakat secara mandiri |
VIII |
Sept. |
||||
|
|
Stop bullying |
V |
|
|
|
Pemahaman dan
pengentasan |
Peserta
didik/konseli memiliki pemahaman dan mampu melawan tindakan bullying |
VIII |
Oktb |
||||
|
|
Motivasi
berprestasi |
V |
|
|
|
Pemahaman |
Peserta
didik/konseli dapat mengetahui cara meraih prestasi belajar disekolah |
VIII |
Oktb. |
||||
|
|
Strategi
belajar sesuai gaya belajar |
|
V |
|
|
Pemahaman |
Peserta
didik/konseli dapat memahami gaya belajar dan strategi yang sesuai dengannya |
VIII |
Novb. |
||||
|
|
Belajar
Kelompok efektif |
V |
|
|
|
Pemahaman |
Peserta
didik/konseli memiliki kebiasaan untuk belajar kelompok dengan baik |
VIII |
Novb. |
||||
|
|
Cara
belajar efektif dan efisien |
|
V |
|
|
Pemahaman |
Peserta
didik/konseli dapat menemukan cara belajar yang baik dan efektif |
VIII |
Desb. |
||||
|
|
Prospek
karir setiap mapel |
V |
|
|
|
Pemahaman |
Peserta
didik/konseli dapat mengetahui prospek karis setiap mata pelajaran |
VIII |
Desb. |
||||
|
|
b. Bimb.Kelas besar |
|
|
|
|
|
|
|
|
||||
|
|
Tata tertib
sekolah |
V |
|
|
|
Pemahaman |
Peserta
didik/konseli memilki kesadaran untuk mematuhi tata tertib di sekolah |
VIII |
Desb. |
||||
|
|
c. Bimbingan Kelompok |
|
|
|
|
|
|
|
|
||||
|
|
Dampak game
online |
V |
|
|
|
Pemahaman dan
pengentasan |
Peserta
didik/konseli dapat mengendalikan ketergantungan pada game/games online |
VIII |
|
||||
|
|
Menjaga kesehatan |
V |
|
|
|
Pemahaman |
Peserta
didik/konseli memiliki kesehatan jasmani dan rohani yang baik |
VIII |
|
||||
|
|
d. Papan Bimbingan |
|
|
|
|
|
|
|
|
||||
|
|
Tips dan
Trik Sukses dalam Pengembangan diri |
V |
V |
V |
V |
Pemahaman dan
pencegahan |
Peserta
didik/konseli memperoleh informasi melalui media tulis |
VIII |
Juli - Desb |
||||
|
|
e. Pengemb. Media BK |
V |
V |
V |
V |
Pemahaman |
Peserta
didik/konseli memperoleh informasi yang bermanfaat bagi dirinya |
VIII |
Juli - Desb |
||||
|
|
f. Leafleat |
V |
V |
V |
V |
Pemahaman |
Peserta
didik/konseli memperoleh informasi melalui media cetak |
VIII |
Juli - Desb |
||||
|
2. |
LAYANAN RESPONSIF |
|
|
|
|
|
|
|
|
||||
|
|
1. Konseling Individual |
|
|
|
|
Pengentasan |
Terbantunya
peserta didik dalam mengatasi hambatan/memecahkan masalah yang dialaminya |
VIII |
Juli - Desb |
||||
|
|
2. Konseling Kelompok |
|
|
|
|
Pengentasan |
Terbantunya
memecahkan masalah peserta didik melalui kelompok |
VIII |
Juli - Desb |
||||
|
|
3. Konsultasi |
|
|
|
|
Pemahaman dan
pengentasan |
Terbantunya
memberikan informasi yang dibutuhkan oleh peserta didik |
VIII |
Juli - Desb |
||||
|
|
4. Konferensi Kasus |
|
|
|
|
Pengentasan |
Diperolehnya
kesepakatan bersama mengenai masalah peserta didik |
VIII |
Juli - Desb |
||||
|
|
5. Advokasi |
|
|
|
|
Pengentasan |
Terentaskannya
masalah konseli yang terkait dengan pihak lain agar hak-hak konseli tetap
terlindungi |
VIII |
Juli - Desb |
||||
|
|
6. Konseling elektronik |
|
|
|
|
Pengentasan |
Terselenggaranya
layanan Bimbingan dan Konseling yang lebih efektif |
VIII |
Juli - Desb |
||||
|
|
7. Kotak masalah |
|
|
|
|
Pemahaman dan
pengentasan |
Tertampungnya
masalah peserta didik/konseli yang introvert |
VIII |
Juli - Desb |
||||
|
3. |
PEMINATAN DAN |
|
|
|
|
Pemahaman dan
pengentasan |
Terentaskannya masalah konseli
yang terkait dengan pemilihan jurusan dan rencana karir masa depan |
|
|
||||
|
|
PERENC. INVIDIVUAL |
|
|
|
|
VIII |
|
||||||
|
4. |
DUKUNGAN SISTEM |
|
|
|
|
|
|
|
|
||||
|
|
a.
Melaksanakan dan menindaklanjuti assesmen |
|
|
|
|
|
Pengumpulan
data dan kebutuhan peserta didik |
|
|
||||
|
|
b.
Kunjungan rumah |
|
|
|
|
|
Mengetahui
langsung kondisi peserta didik di lingkungan rumah |
|
|
||||
|
|
c. Menyusun
dan melaporkan program bimbingan dan konseling |
|
|
|
|
|
Pertanggungjawaban
kinerja kepada kepala sekolah |
|
|
||||
|
|
d. Membuat
evaluasi |
|
|
|
|
|
Penilaian
ketercapaian program layanan bimbingan dan konseling |
|
|
||||
|
|
e.
Melaksanakan administrasi bimbingan dan konsleing |
|
|
|
|
|
Bukti fisik
pelaksanaan bimbingan dan konseling |
|
|
||||
|
|
f.
Pengembangan keprofesian konselor |
|
|
|
|
|
Pengembangan
diri / profesi |
|
|
||||
Mengetahui |
Sleman, 15 Juli 2019 |
|||||||||||||
Kepala Sekolah |
Guru BK/Konselor |
|||||||||||||
Ahmad
Nurtriatmo, S.Pd,M.Hum |
Filastri
Kurniasari, S.Pd |
|||||||||||||
NIP.19641011 198601 1 001 |
||||||||||||||
|
|||||||||||||||
SMP N 2 SLEMAN Tahun Pelajaran 2019/2020 |
|||||||||||||||
|
|||||||||||||||
No. |
Jenis Kegiatan/Layanan |
Bidang Bimbingan |
Fungsi BK |
Tujuan |
Sasaran |
Waktu |
|||||||||
P |
S |
B |
K |
||||||||||||
A. |
PERSIAPAN |
|
|
|
|
|
|
|
|
||||||
|
1 |
Pembagian tugas guru bimbingan dan
konseling/konselor |
|
|
|
|
|
Tercapainya efektivitas layanan bimbingan dan
konseling |
|
Jan |
|||||
|
2 |
Konsultasi program bimbingan dan konseling |
|
|
|
|
|
Tercapainya keberhasilan layanan bimbingan dan
konseling |
|
Jan |
|||||
|
3 |
Pengadaan sarana / prasarana BK |
|
|
|
|
|
Terpenuhinya kebutuhan sarana yang menunjang
keberhasilan layanan BK |
|
Jan |
|||||
B. |
LAYANAN BK |
|
|
|
|
|
|
|
|
||||||
|
1. |
LAYANAN DASAR |
|
|
|
|
|
|
|
|
|||||
|
|
a. Bimbingan Klasikal |
|
|
|
|
|
|
|
|
|||||
|
|
Menyontek, penyebab dan solusinya |
V |
|
|
|
Pemahaman dan pengentasan |
Peserta didik/konseli memiliki kesadaran untuk
menjauhi perbuatan menyontek |
VIII |
Feb |
|||||
|
|
Kecerdasan emosi dan pengendalian diri |
V |
|
|
|
Pemahaman |
Peserta didik/konseli dapat mengendalikan emosi |
VIII |
Feb |
|||||
|
|
Mandiri di usia remaja |
|
|
V |
|
Pemahaman |
Peserta didik/konseli dapat menjadi pribadi yang
mandiri |
VIII |
Feb |
|||||
|
|
Dampak handphone medsos |
|
V |
|
|
Pemahaman |
Peserta didik/konseli dapat mengatur waktu
penggunaan pada media sosial (medsos) |
VIII |
Mar |
|||||
|
|
Kesehatan reproduksi remaja |
V |
|
|
|
Pemahaman |
Peserta didik/konseli memiliki pemahaman terhadap
kesehatan produksi |
VIII |
Mar |
|||||
|
|
Dampak pacaran dikalangan remaja |
|
|
|
V |
Pemahaman dan pengentasan |
Peserta didik/konseli dapat memahami dampak positif
dan negatif dari pacaran |
VIII |
Mar |
|||||
|
|
Pemanasan global dan dampaknya |
|
|
|
V |
Pemahaman |
Peserta didik/konseli memiliki pemahaman terhadap
pemanasan global dan mensikapinya |
VIII |
Apr |
|||||
|
|
Bahaya narkoba dan dampaknya |
V |
|
|
|
Pemahaman dan pengentasan |
Peserta didik/konseli memiliki pemahaman tentang
obat-obat terlarang dan dapat menjauhinya |
VIII |
Apr |
|||||
|
|
Mind mapping |
|
V |
|
|
Pemahaman |
Peserta didik/konseli mampu membuat peta pikiran
(mind mapping) untuk meningkatkan prestasi |
VIII |
Mei |
|||||
|
|
Kecerdasan ganda |
|
|
|
|
Pemahaman |
Peserta didik/konseli dapat mengenal macam-macam
kecerdasan dalam belajar |
VIII |
|
|||||
|
|
Cara kerja otak kiri dan otak kanan |
|
|
|
|
Pemahaman |
Peserta didik/konseli dapat memahami cara kerja otak
kiri dan otak kanan |
VIII |
|
|||||
|
|
Mengenal profesi dan prospek karir |
|
|
|
|
Pemahaman |
Peserta didik/konseli
dapat mengetahui jenis-jenis profesi yang ada di masyarakat |
VIII |
|
|||||
|
|
b. Bimbingan Kelompok |
|
|
|
|
|
|
|
|
|||||
|
|
Cara memilih lembaga bimbingan belajar yang baik |
V |
|
|
|
Pemahaman |
Peserta didik/konseli dapat mengetahui cara memilih
lembaga bimbingan belajar yang baik |
VIII |
Mei |
|||||
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|||||
|
|
c. Papan Bimbingan |
|
|
|
|
|
|
|
|
|||||
|
|
Tips dan Trik Sukses dalam Pengembangan diri |
V |
V |
V |
V |
Pemahaman dan pencegahan |
Peserta didik/konseli memperoleh informasi melalui
media tulis |
VIII |
Jan-Jun |
|||||
|
|
d. Pengemb. Media BK |
V |
V |
V |
V |
Pemahaman |
Peserta didik/konseli memperoleh informasi yang
bermanfaat bagi dirinya |
VIII |
Jan-Jun |
|||||
|
|
e. Leafleat |
V |
V |
V |
V |
Pemahaman |
Peserta didik/konseli memperoleh informasi melalui
media cetak |
VIII |
Jan-Jun |
|||||
|
2. |
LAYANAN RESPONSIF |
|
|
|
|
|
|
|
|
|||||
|
|
1. Konseling Individual |
|
|
|
|
Pengentasan |
Terbantunya peserta didik dalam mengatasi
hambatan/memecahkan masalah yang dialaminya |
VIII |
|
|||||
|
|
2. Konseling Kelompok |
|
|
|
|
Pengentasan |
Terbantunya memecahkan masalah peserta didik melalui
kelompok |
VIII |
|
|||||
|
|
3. Konsultasi |
|
|
|
|
Pemahaman dan pengentasan |
Terbantunya memberikan informasi yang dibutuhkan
oleh peserta didik |
VIII |
|
|||||
|
|
4. Konferensi Kasus |
|
|
|
|
Pengentasan |
Diperolehnya kesepakatan bersama mengenai masalah
peserta didik |
VIII |
|
|||||
|
|
5. Advokasi |
|
|
|
|
Pengentasan |
Terentaskannya masalah konseli yang terkait dengan
pihak lain agar hak-hak konseli tetap terlindungi |
VIII |
|
|||||
|
|
6. Konseling elektronik |
|
|
|
|
Pengentasan |
Terselenggaranya layanan Bimbingan dan Konseling
yang lebih efektif |
VIII |
|
|||||
|
|
7. Kotak masalah |
|
|
|
|
Pengentasan |
Tertampungnya masalah peserta didik/konseli yang
introvert |
VIII |
|
|||||
|
3. |
PEMINATAN DAN |
|
|
|
|
|
|
|
|
|||||
|
|
PERENC. INVIDIVUAL |
|
|
|
|
|
|
|
|
|||||
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|||||
|
4. |
DUKUNGAN SISTEM |
|
|
|
|
|
|
|
|
|||||
|
|
a. Melaksanakan dan menindaklanjuti assesmen |
|
|
|
|
|
Pengumpulan data dan kebutuhan peserta didik |
VIII |
Jan-Jun |
|||||
|
|
b. Kunjungan rumah |
|
|
|
|
|
Mengetahui langsung kondisi peserta didik di
lingkungan rumah |
VIII |
Jan-Jun |
|||||
|
|
c. Menyusun dan melaporkan program bimbingan dan
konseling |
|
|
|
|
|
Pertanggungjawaban kinerja kepada kepala sekolah |
VIII |
Jan-Jun |
|||||
|
|
d. Membuat evaluasi |
|
|
|
|
|
Penilaian ketercapaian program layanan bimbingan dan
konseling |
VIII |
Jan-Jun |
|||||
|
|
e. Melaksanakan administrasi bimbingan dan konsleing |
|
|
|
|
|
Bukti fisik pelaksanaan bimbingan dan konseling |
VIII |
Jan-Jun |
|||||
|
|
f.
Pengembangan keprofesian konselor |
|
|
|
|
|
Pengembangan
diri / profesi |
VIII |
Jan-Jun |
|||||
|
|||||||||||||||
|
|||||||||||||||
|
|||||||||||||||
|
|||||||||||||||
|
|||||||||||||||
|
|||||||||||||||
|
|||||||||||||||
|
|
|
|
|
|||||||||||
Mengetahui |
Sleman, 15
Juli 2019 |
|||||
Kepala
Sekolah |
Guru
BK/Konselor |
|||||
Ahmad Nurtriatmo, S.Pd,M.Hum |
Filastri Kurniasari, S.Pd |
|||||
NIP.19641011 198601 1 001 |
Angket Evaluasi Program Bimbingan dan Konseling
A.
Identitas
Nama :
Pend. Terakhir :
Instansi :
B.
Petunjuk Pengisian
Bapak/Ibu diminta untuk mengisi salah satu kolom “Ya”
atau “Tidak” dengan tanda ( √ ) sesuai dengan kinerja yang dilakukan. Bapak/Ibu
diharapkan untuk menjawab dengan jujur.
No. |
Pernyataan |
Ya |
Tidak |
1 |
Apakah guru bk melaksanakan layanan menyesuaikan kebutuhan siswa |
|
|
2 |
Penyampaian materi tata tertib sekolah bagi siswa yang sering melanggar
tata tertib sekolah . |
|
|
3 |
Apakah pendekatan yang digunakan dalam menyelesaikan masalah sudah sesuai
|
|
|
4 |
Apakah guru bk malakukan kolaborasi dengan orang tua, wali kelas, kepala
sekolah serta guru mapel |
|
|
5 |
Apakah guru bk melakukan evaluasi setelah pelaksanaan layanan terutama
layanan individu |
|
|
6 |
Apakah guru bk melengkapi administrasi terkait laporan layanan |
|
|
7 |
Apakah ruangan bk / saranan dan prasanan pendukung pelaksanaan program
sudah memadai |
|
|
8 |
Apakah guru bk melakukan observasi pada siswa untuk melihat ada atau
tidak perubahan setelah pemberian layanan |
|
|
9 |
Apakah prosedur pelaksanaan layanan pada program sudah sesuai |
|
|
10 |
Siswa datang keruang bk dengan suka rela |
|
|
11 |
Apakah guru bk melakukan perbaikan setiap pemberian layanan |
|
|
12 |
Apakah guru bk menyampaikan perkembangan/kendala disekolah pada orang tua
murid |
|
|
13 |
Apakah guru bk melaksanakan layanan konseling individu sudah optimal |
|
|
14 |
Guru bk mengukur keberhasilan layanan dari standar yang sudah ditetapkan |
|
|
15 |
Memberikan media pendukung saat melaksanakan layanan |
|
|
No. |
Pertanyaan |
Ya |
Tidak |
16 |
Apakah anda memberikan layanan orientasi kepada siswa? |
|
|
17 |
Apakah anda memberikan layanan informasi yang siswa butuhkan? |
|
|
18 |
Apakah anda memberikan layanan konseling baik individu maupun
kelompok? |
|
|
19 |
Apakah pernah melakukan layanan mediasi kepada siswa, guru, atau staf
sekolah? |
|
|
20 |
Apakah pernah melakukan konferensi kasus? |
|
|
21 |
Apakah pernah melakukan
kunjungan rumah? |
|
|
22 |
Apakah anggaran pada program sudah dirincikan
berdasarkan kebuuhan |
|
|
23 |
Apakah pernah melakukan home visit? |
|
|
24 |
Apakah kendala pelaksanaan layanan di diskusikan
kepada pihak sekolah |
|
|
25 |
Apakah semua personil sekolah mendukung program bimbingan
dan konseling? |
|
|
Panduan
Wawancara Evaluasi Program Bimbingan
dan Konseling
A.
Identitas
Nama :
Pend. Terakhir :
Instansi :
1.
Apakah guru BK berkolaborasi dengan
personil sekolah dan orang tua?
2.
Bagaimanakah tanggapan personil sekolah
tentang program yang telah dibuat?
3.
Apakah ada kendala dalam penyusunan
program bimbingan dan konseling?
4.
Bagaimana dengan fasilitas pendukung
yang disediakan sekolah agar terlaksananya program?
5.
Pendekatan apa saja yang diberikan dalam
menangani masalah siswa dalam layanan konseling individu?
6.
Apakah siswa diberi layanan berdasarkan need assesmen?
7.
Apakah ada anggaran tersendiri dalam
pelaksanaan program bimbingan dan konseling?
8.
Apakah layanan bimbingan dan konseling
diberikan secara menyeluruh kepada siswa?
9.
Apakah layanan bimbingan dan konseling
sesuai dengan jadwal yang tertera di program tahunan?
10. Bagaimana
kriteria keberhasilan dari setiap layanan yang diberikan terutama layanan konseling individu ?
11. Berapa
jam setiap pelaksanaan konseling individu diberikan guru BK?
12. Dimana
proses konseling dilakukan?
13. Apa
tindak lanjut yang diberikan guru bk setelah konseling berlangsung?
14. Bagaimanakah
bentuk kerjasama yang dilakukan guru BK dan personil sekolah?
15. Apakah
ada tempat khusus dokumen-dokumen di ruang BK?
16. Apakah
sudah menggunakan pola 17+ atau BK Komprehensif?
17. Bagaimana
jika program yang diberikan tidak sesuai dengan need assesmen?
HASIL EVALUASI PELAKSANAAN
Evaluasi dengan model CIPP pada setting pelayanan bimbingan dan konseling
di sekolah memungkinkan menilai keseluruhan proses manajemen bimbingan dan
konseling. Hasil evaluasi pada setiap komponen CIPP dapat digunakan secara
akurat tentang perubahan yang dilakukan guna perbaikan mutu pelayanan bimbingan
dan konseling di sekolah. Berdasarkan evaluasi program model CIPP menunjukkan
bahwa tujuan yang ditetapkan dalam program bimbingan konseling ada yang sesuai
dengan tujuan yang dihasilkan melalui evaluasi context yaitu kebutuhan siswa meliputi : siswa meningkatkan ibadah
pada tuhan YME , siswa mampu menghindari pergaulan tidak baik, mampu
mengendalikan emosi, mampu menghilangkan rasa khawatir, mampu meningkatkan
motivasi pada diri, siswa mampu berhenti merokok, siswa dapat menghilangkan
kebiasaan keluar malam, serta taat pada tata tertib sekolah , siswa memiliki
penyesuaian yang baik terhadap lingkungan sekolah, siswa dapat bersikap dan
bertingkah laku yang baik dengan guru maupun teman sebaya, siswa dapat
mengenali kebiasaan belajarnya. Context dilihat
dari tujuan layanan yang ditulisakan guru bk pada program oleh karena itu guru
bk dapat melihat apakah proses layanan sudah mencapai tujuan atau belum.
Hasil evaluasi bagian input guru
bk sudah melakukan kolaborasi dengan orang tua, wali kelas, kepala sekolah
serta kepala sekolah, akan tetapi pada input program ini anggaran biaya khusus
untuk pelaksanaan masih terbatas anggaranya, pada ruangan bk sudah mendukung
dan memadai tersedianya ruangan khusus untuk guru bk dengan didukung fasilitas,
sofa, meja, administrasi bk, bagan pohon
karir, ruang konseling. Selain itu rasio perbandingan guru bk dengan siswa yang
diampuh sesuai dengan siswa kelas VIII
yaitu 192 sswa dan standar 150 siswa. Selain itu juga guru bk SMP N 2
Sleman sudah menempuh pendidikan formal jenjang strata satu (S-1) bidang Bimbingan dan
Konseling.
Evaluasi proses pelaksanaan
layanan yang konseling individu dilakukan pada jam istirahat (ishoma) dengan
durasi waktu 1x45 menit, akan tetapi untuk kasus-kasus tertentu menggunakan jam
pelajaran, saat pelaksanaan konseling siswa mampu terbuka, konseli yang datang
keruang bk ada yang atas dasar asa kesukarelaan mapun yang dipanggil. Guru bk melakukan konseling individu
berdasarkan pemberian bantuan guru bk menerapkan berbagai pendekatan yaitu person centered, behavior, RET, Adlerian,
dll, dengan berbagai latar belakang masalah yang berbeda sesuai dengan
program yang dibuat penyelesaian masalah disesuaikan dengan kebutuhan siswa ini
membuat salah satu indikator efektifnya layanan konseling individu pada program
tahunan yang dibuat. Selain itu juga guru bk melakukan evaluasi setiap layanan
yang berlangsung dan konseling yang diberikan satu pertemuan atau lebih sesui
dengan jenis masalah dan penyelesaian. Guru bk melakukan
home visit, konferensi kasus, bekrjasama dengan wali kelas, guru mata
pelajaran, staf TU, Kepala sekolah, Waka kesiswaan, Polres, dan orang tua/wali
sebagai dukungan sistem. Data yang dihimpun guru cukup lengkap dan selalu up to date. Dalam pengunaan instrumen
guru bk sudah menerapkan pada beberapa layanan termasuk pada layanan konseling
individu telah memiliki istrument yang khusus karena guru bk berasumsi masalah
siswa dapat diatasi dengan pemberian konseling perlu instrument karena
istrument termasuk penting sebagai salah satu pengukur keberhasilan konseling
atau pemahaman individu.
Dari evaluasi context, input, proses maka dibuatlah evaluasi product yang
menilai pelaksanaan layanan konseling individu dan layanan lainya dalam suatu program sudah cukup efektif akan
tetapi yang menjadi bahan evaluasi guru bk focus pada proses masih banyak sekali kekurangan pelaksanaan konseling
individu karena jumlah siswa yang melebihi dari 150 siswa yang diberikan pada
setiap kasus siswa selain itu juga guru harus menindak lanjuti setiap pemberian
layanan guna untuk melihat ketercapain tujuan.
DAFTAR PUSTAKA
Badrujaman, Aip.2011. Teori
dan Aplikasi Evaluasi Program Bimbingan Konseling. Jakarta Barat: Indeks
Komentar
Posting Komentar