MEDIA NON ELEKTRONIK BK
PENYUSUNAN MEDIA
NON ELEKTRONIK BK
Disusun Guna Memenuhi Tugas Mata Kuliah
Pengembangan Instrumen dan Media Bimbingan Konseling
Dosen
Pengampu: Prof. Dr. Edi Purwanta, M.Pd dan Dr. Ali Muhtadi, M.Pd
Oleh:
FILASTRI KURNIASARI (16713251012)
PROGRAM STUDI MAGISTER
BIMBINGAN DAN KONSELING
PROGRAM PASCASARJANA
UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA
2021
PENYUSUNAN MEDIA
NON ELEKTRONIK
A.
KAJIAN TEORI
1.
Peran Media dalam Bimbingan dan Konseling
Di dalam dunia Bimbingan dan Konseling,
media mempunyai peran yang penting. Pengertian media dalam Bimbingan dan
Konseling sebagai hal yang di gunakan menjadi perantara atau pengantar ketika
guru BK (konselor) melaksanakan program BK. Namun dalam perkembangannya
media BK tidak sebatas untuk perantara atau pengantar ketika guru BK (konselor)
melaksanakan program BK tetapi memiliki makna yang lebih luas yaitu segala alat
bantu yang dapat digunakan dalam melaksanakan program BK. Misalnya konselor
ketika melaksanakan konseling individu memerlukan ruang konseling, meja, kursi,
alat perekam/pencatat. Ketika konselor pada akhir minggu/bulan/semester/tahun
akan melaporkan kegiatan kepada Kepala Sekolah memerlukan media. Setelah sudah
selesai masih memerlukan media lagi misalnya rak penyimpan data.
Peran media bimbingan & konseling
a.
Memperjelas konsep
b.
Membuat yang jauh lebih dekat
c.
Membuat yang kecil menjadi besar
d.
Dapat menambah cepat &
sebaliknya menambah lambat
e.
Membuat yang statis menjadi
Peran Fungsi Media Bimbingan Dan Konseling
a.
Sarana bantu bimbingan dan
konseling yang lebih efektif.
b.
Merupakan bagian internal dari
proses layanan bimbingan dan
konseling dan berhubungan dengan komponen lainnya dalam rangka menciptkan
situasi yang diharapkan.
c.
Harus relevan dengan
tujuan/kompetensi yang ingin dicapai dan isi layanan BK
d.
Bukan berfungsi sebagai alat
hiburan
e.
Mempelancar proses BK
f.
Meningkatkan kualitas layanan BK.
2.
Jenis-jenis Media
Pengelompokan berbagai jenis media dilakukan oleh Leshin, Pollock dan
Reigeluth (dalam Azhar Arsyad, 2002: 36) mengklasifikasikan media ke dalam 5
kelompok, yaitu:
a. Media berbasis manusia (guru,
instruktur, tutor, main peran, kegiatan kelompok, field trip)
b. Media berbasis cetak (buku
penuntun, buku latihan (workbook), alat bantu kerja & lembaran lepas)
c. Media berbasis visual (buku,
alat bantu kerja, chart, grafik, peta, gambar, transparansi, slide)
d. Media berbasis audio visual
(video, film, program slide-tape, televise)
e. Media berbasis komputer
(pengajaran dengan bantuan computer, interactive video, hypertext)
Menurut Yudhi Munadi dalam Milania (2008) media dalam proses pembelajaran
dapat dikelompokkan menjadi 4 kelompok besar antara lain:
a. Media audio adalah media yang
hanya melibatkan indra pendengaran & hanya mampu memanipulasi kemampuan
suara semata. Dilihat dari sifat pesan yang diterimanya media audio ini
menerima pesan verbal dan non verbal. Pesan verbal yakni bahasa lisan atau
kata-kata dan pesan non-verbal audio adalah seperti bunyi- bunyian dan
vokalisasi, seperti gerutuan, gumam, musik dan lain-lain. Jenis-jenis media
yang termasuk media ini adalah program radio dan program media rekam
(software), yang disalurkan melalui hardware seperti radio dan alat-alat
perekam seperti phonograph record (disc recording), audio tape (tape recorder)
yang menggunakan pita magnetic (cassette) dan compact disk
b. Media visual adalah media
yang hanya melibatkan indera penglihatan, termasuk dalam jenis media ini adalah
media cetak-verbal, media cetak-grafis, dan media visual non-cetak. Media
visual verbal adalah media visual yang memuat pesan-pesan verbal (pesan
linguistik berbentuk tulisan). Media visual-non verbal-grafis adalah media
visual yang memuat pesan pesan non-verbal yakni berupa simbol-simbol visual
atau unsur-unsur grafis seperti gambar (sketsa, lukisan dan photo) grafik,
diagram bagan dan peta. Untuk kedua jenis media visual di atas bisa dibuat
dalam bentuk media cetak seperti buku,
majalah, koran, modul, komik, poster dan atlas. Selain itu juga bisa dibuat di
atas papan visual seperti papan tulis & papan pamer (display board) dan
bisa dibuat dalam bentuk tayangan yakni melalui projectable aids atau alat lain
seperti opaque projector, OHP, digital projector atau bisa disebut LCD. Media
visual nonverbal-tiga dimensi adalah media visual yang memiliki tiga dimensi,
berupa model seperti miniature, specimen
dan diorama.
c. Media audio visual adalah
media yang melibatkan indera pendengaran dan penglihatan sekaligus dalam suatu
proses. Sifat pesan yang dapat disalurkan melalui media dapat berupa pesan
verbal dan non verbal yang terlihat layaknya media visual juga pesan verbal dan
non verbal yang terdengar layaknya media audio di atas. Pesan visual yang
terdengar dan terlihat itu dapat disajikan melalui program audio visual seperti
film dokumenter, film drama dan lain-lain. Semua program tersebut dapat disalurkan melalui peralatan
seperti film, video dan juga televisi dan dapat diambungkan pada alat proyeksi.
d. Multimedia yakni media yang
melibatkan berbagai indera dalam sebuah proses pembelajaran. Termasuk dalam
media ini adalah segala sesuatu yang memberikan pengalaman secara langsung bisa
melalui komputer dan internet, bisa juga melalui pengalaman berbuat dan
pengalaman terlibat. Termasuk dalam pengalaman berbuat ialah lingkungan nyata
dan karyawisata, sedangkan termasuk dalam pengalaman terlibat adalah permainan
dan simulasi, bermain peran dan forum teater.
Sedangkan menurut Nursalim (2013)
kelompok media dibagi menjadi 7 yaitu:
a. Kelompok media grafis, bahan
cetak, dan gambar diam.
Media grafis adalah media visual yang menyajikan fakta, ide, atau gagasan
melalui penyajian kata-kata, kalimat, angka-angka, dan symbol/gambar. Grafis
biasanya digunakan untuk menarik perhatian, memperjelas sajian ide, dan
mengilustrasikan fakta-fakta sehingga menarik dan diingat siswa. Media grafis
ini memiliki kelemahan dan kelebihan.
Kelemahan pada media grafis adalah membutuhkan keterampilan khusus dalam
pembuatannya terutama dalam pembuatan media grafis yang komplek dan penyajian
pesan hanya berupa visual. Sedangkan kelebihannya adalah dapat mempermudah dan
mempercepat pemahaman siswa terhadap pesan yang disajikan, dapat dilengkapi
dengan warna-warna sehingga lebih menarik perhatian siswa dan pembuatan serta
harganya murah.
Bahan cetak adalah media visual yang pembuatannya melalui proses
pencetakan/printing atau offset. Meda bahan cetak ini menyajikan pesannya
melalui huruf dan gambar-gambar yang diilustrasikan untuk lebih memperjelas
pesan atau informasi yang disajikan.
Media dengan
bahan cetak ini memiliki kelebihan diantaranya dapat menyajikan pesan atau
informasi dalam jumlah banyak, dapat mempercepat pemecahan masalah siswa, pesan
atau informasi dapat dipelajari oleh siswa sesuai kebutuhan minat, dan
kecepatan masing-masing, dapat dipelajari kapan dan dimana saja karena mudah
dibawa, akan lebih menarik apapila dilengkapi dengan gambar dan warna,
perbaikan/revisi mudah dilakukan. Kekurangan yang dimiliki media bahan cetak
adalah proses pembuatannya membutuhkan waktu yang cukup lama, membosankan dan
mematikan minat siswa untuk membaca dan jika bahan tidak baik maka akan cepat
rusak.
Gambar
diam adalah media visual yang berupa gambar yang dihasilkan melalui proses
fotografi. Jenis media gambar ini adalah foto. Kelebihan yang dimiliki adalah
media ini lebih kongkret, dapat menjadi perbandingan obyek dalam foto dengan
objek sebenarnya, pembuatannya mudah dan murah. Sedangkan kelemahan yang
dimiliki adalah ukurannya yang terbatas, dapat menimbulkan kesalahan persepsi.
Kelompok media
proyeksi diam.
b. Media proyeksi diam
Media visual yang diproyeksikan atau media yang
memproyeksikan pesan, dimana hasil proyeksinya tidak bergerak atau memiliki
sedikit unsure
gerak. Jenis media ini diantaranya: OHP/OHT, Projector, Slide, dan filmstrip.
Kelebihan media OHP/OHT adalah dapat digunakan untuk menyajikan pesan di semua
ukuran ruangan kelas, menarik, tatap muka dengan siswa selalu terjaga dan
memungkinkan siswa untuk mencatat hal-hal yang penting, tidak memerlukan
operator secara khusus dan tidak pula memerlukan penggelapan ruangan, dapat
menyajikan pesan yang banyak dalam waktu yang relative singkat dan program PHT
dapat digunakan berulang-ulang. Sedangkan kelemahan media OHT/OHP adalah memerlukan perencanaan yang matang
dalam pembuatan dan penyajiannya, OHT dan OHP merupakan hal yang tak dapat
dipisahkan, dan urutan OHT mudah kacau.
c. Kelompok media audio.
Media audio adalah media yang penyampaian pesannya hanya
dapat diterima oleh indra pendengaran. Pesan atau informasi yang akan disampaikan
dituangkan kedalam lambing-lambang auditif yang berupa kata-kata, music, dan
sound effect. Salah satu media audio adalah media alat perekam pita magnetik.
Kelebihan media alat perekam magnetik adalah pita rekaman dapat diputar
berulang-ulang sesuai dengan kebutuhan, rekaman dapat dihapus dan digunakan
kembali, dan penggandaan programnya sangat mudah. Kelemahan dari media alat
perekam pita magnetik adalah daya jangkaunya terbatas.
d. Kelompok film (Motion
Pictures)
Film merupakan media yang menyajikan pesan audiovisual dan gerak. Oleh
karena itu film memberikan kesan yang impresif bagi pemirsanya. Ada beberapa
jenis film diantaranya film bisu, film bersuara, dan film gelang yang ujungnya
saling bersambungan dan proyeksinya tak memerlukan penggelapan rungan.
Kelebihan media film adalah memberikan pesan yang dapat diterima secara lebih
merata oleh siswa, sangat bagus untuk menerangkan suatu proses, mengatasi
keterbatasan ruang dan waktu, lebih realistis, dapat diulang-ulang dan
dihentikan sesuai dengan kebutuhan dan memberikan kesan yang mendalam. Dan
kelemahan media film adalah harga produksinya mahal, pembuatannya memerlukan
banyak waktu dan tenaga, serta memerlukan operator untuk mengoperasikannya.
e. Kelompok Multimedia
Multimedia merupakan suatu sistem penyampaian dengan menggunakan berbagai
jenis bahan belajar yang membentuk suatu unit atau paket. Kelebihan multimedia
adalah memiliki pengalaman yang beragam dari segala media, dapat menghilangkan
kebosanan siswa dan kelemahan kelompok multimedia adalah biayanya cukup mahal
serta memerlukan perencanaan yang matang dan tenaga yang professional.
f. Media Objek
Media objek merupakan media tiga dimensi yang menyampaikan informasi
tidak dalam bentuk penyajian, melainkan melalui ciri fisiknya sendiri, seperti
ukurannya, bentuknya, beratnya, susunannya, warnanya, fungsinya, dan
sebagainya.
g.
Media Interaktif
Karakteristk terpenting kelompok media ini adalah bahwa siswa tidak hanya
memperhatikan media atau objek saja, melainkan juga dituntut untuk berinteraksi
selama mengikuti layanan bimbingan dan konseling.
B.
APLIKASI TEORI
1.
Berdasarkan kajian teori di atas, maka saya akan membuat media BK non
elektronik dalam media
grafis, bahan cetak, dan gambar diam.
Media grafis adalah media visual yang
menyajikan fakta, ide, atau gagasan melalui penyajian kata-kata, kalimat,
angka-angka, dan symbol/gambar. Grafis biasanya digunakan untuk menarik
perhatian, memperjelas sajian ide, dan mengilustrasikan fakta-fakta sehingga
menarik dan diingat siswa.
Tujuan:
Siswa dapat memahami keberagaman karakter orang yang berbeda-beda dan memaafkan
kekurangan orang lain
Bidang:
Pribadi
By:
Filastri Kurniasari
Desain:
canva
Tujuan:
Siswa dapat memiliki ketrampilan problem solving
Bidang:
Pribadi-Sosial
By:
Filastri Kurniasari
Desain:
canva
Tujuan:
Siswa dapat memanfaatkan waktu dengan bijaksana dan mempersiapkan masa depan
dengan sungguh-sungguh
Bidang:
Karir
By: Filastri
Kurniasari
Desain:
canva
Tujuan:
Siswa dapat memiliki sikap syukur dan sabar
Bidang:
Pribadi
By:
Filastri Kurniasari
Desain:
canva
DAFTAR
PUSTAKA
Agus Triyanto &
Aryadi Warsito. 2010. Pengembangan Media Bimbingan & Konseling.
Yogyakarta
Moch. Nursalim. 2013. Pengembangan Media Bimbingan &
Konseling. Jakarta: Akademia Permata
Oemar, Hamalik. 1989. Media pendidikan. Bandung: PT
Citra Aditya Bakti
Komentar
Posting Komentar